PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI
PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK
A.
Pendidikan Agama Islam
1.
Pengertian Pendidikan Agama Islam
Istilah pendidikan ini semula berasal
dari bahasa Yunani, yaitu paedagogie, yang berarti bimbingan yang
diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam
bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan tarbiyah, yang
berarti pendidikan. Ahmad D. Marimba mengatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan
atau pimpinan yang dilakukan secara sadar oleh si pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian
yang utama. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan yaitu tuntunan di
dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai
anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagian yang
setinggi-tingginya.
Dari semua definisi itu dapat
disimpulkan bahwa pendidikan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan
sengaja dan terencana yang dilaksanakan oleh orang dewasa yang memiliki ilmu
dan keterampilan kepada anak didik, demi terciptanya insan kamil.
Pendidikan yang dimaksud dalam
pembahasan ini adalah pendidikan agama Islam. Adapun kata Islam dalam istilah
pendidikan Islam menunjukkan sikap pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang
memiliki warna-warna Islam. Pendidikan
Agama Islam adalah suatu proses bimbingan jasmani dan rohani yang berlandaskan
ajaran Islam dan dilakukan dengan kesadaran untuk mengembangkan potensi anak
menuju perkembangan yang maksimal, sehingga terbentuk kepribadian yang memiliki
nilainilai Islam.
2.
Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Islam sebagai ilmu, mempunyai
ruang lingkup yang sangat luas, karena di dalamnya banyak pihak yang terlibat,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun ruang lingkup pendidikan
Islam adalah sebagai berikut:
1. Perbuatan mendidik itu sendiri
Yang dimaksud dengan perbuatan
mendidik adalah seluruh kegiatan, tindakan atau perbuatan dari sikap yang
dilakukan oleh pendidikan sewaktu mengasuh anak didik. Atau dengan istilah yang
lain yaitu sikap atau tindakan menuntun, mebimbing, memberikan pertolongan dari
seseorang pendidik kepada anak didik menuju kepada tujuan pendidikan Islam.
2. Anak didik
Yaitu pihak yang merupkan objek
terpenting dalam pendidikan. Hal ini disebabkan perbuatan atau tindakan
mendidik itu diadakan untuk membawa anak didik kepada tujuan pendidikan Islam
yang kita cita-citakan.
3. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam
Yaitu landasan yang menjadi fundamen
serta sumber dari segala kegiatan pendidikan Islam ini dilakukan. Yaitu ingin
membentuk anak didik menjadi manusia dewasa yang bertakwa kepada Allah dan kepribadian
muslim.
4. Pendidik
Yaitu subjek yang melaksanakan
pendidikan Islam. Pendidik ini mempunyai peranan penting untuk berlangsungnya
pendidikan. Baik atau tidaknya pendidik berpengaruh besar terhadap hasil
pendidikan Islam.
5. Materi Pendidikan Islam
Yaitu bahan-bahan,
pengalaman-pengalaman belajar ilm agama Islam yang disusun sedemikian rupa
untuk disajikan atau disampaikan kepada anak didik.
6. Metode Pendidikan Islam
Yaitu cara yang paling tepat
dilakukan oleh pendidikan untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan Islam
kepada anak didik. Metode di sini mengemukakan bagaimana mngolah, menyusun dan
menyajikan materi tersebut dapat dengan mudah diterima dan dimiliki oleh anak
didik.
7. Evaluasi Pendidikan
Yaitu memuat cara-cara bagaimana mengadakan
evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar anak didik.
8. Alat-alat Pendidikan Islam
Yaitu alat-alat yang dapat digunakan
selama melaksanakan pendidikan Islam agar tujuan pendidikan Islam tersebut
lebih berhasil.
9. Lingkungan
Yaitu keadaan-keadaan yang ikut
berpengaruh dalam pelaksanaan serta hasil pendidikan Islam.
Dari uaraian di atas dapat
disimpulkan bahwa ruang lingkup pendidikan Islam itu sangat luas, sebab
meliputi segala asapek yang menyangkut penyelenggaraan pendidikan Islam.
B.
Hakikat Akhlak
1.
Pengertian Akhlak
Pengertian Akhlak Secara Etimologi,
Menurut pendekatan etimologi, perkataan "akhlak" berasal dari bahasa
Arab jama' dari bentuk mufradnya "Khuluqun" yang artinya : budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sedangkan menurut pendekatan secara
terminologi, berikut ini beberapa pakar mengemukakan pengertian akhlak sebagai
berikut :
Akhlak adalah sifat yang tertanam
kuat dalam jiwa yang nampak dalam perbuatan lahiriah yang dilakukan dengan
mudah, tanpa memerlukan pemikiran lagi dan sudah menjadi kebiasaan. Jika
dikaitkan dengan kata Islami, maka akan berbentuk akhlak Islami, secara sederhana
akhlak Islami diartikan sebagai akhlak yang berdasarkan ajaran Islam atau
akhlak yang bersifat Islami.
Akhlak Islami itu jauh lebih
sempurna dibandingkan dengan akhlak lainnya. Jika akhlak lainnya hanya
berbicara tentang hubungan dengan manusia, maka akhlak Islami berbicara pula
tentang cara berhubungan dengan binatang, tumbuh-tumbuhan, air, udara dan lain
sebagainya. Dengan cara demikian, masing-masing makhluk merasakan fungsi dan
eksistensinya di dunia ini.
2.
Macam-macam Akhlak
a) Akhlak Al-Karimah
Akhlak Al-karimah atau akhlak yang
mulia sangat amat jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan
Tuhan dan manusia dengan manusia, akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
1. Akhlak Terhadap Allah
2. Akhlak terhadap Diri Sendiri
3. Akhlak terhadap sesama manusia
b) Akhlak Al-Mazmumah
Akhlak Al-mazmumah (akhlak yang
tercela) adalah sebagai lawan atau kebalikan dari akhlak yang baik
seagaimana tersebut di atas. Berdasarkan petunjuk ajaran Islam dijumpai
berbagai macam akhlak yang tercela, di antaranya:
1.
Berbohong
2.
Takabur
(sombong)
3.
Dengki
4.
Bakhil
atau kikir
3.
Tujuan Akhlak
Tujuan dari pendidikan akhlak dalam
Islam adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras kemauan, sopan
dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku perangai, bersifat
bijaksana, sempurna, sopan dan beradab, ikhlas, jujur dan suci. Dengan kata
lain pendidikan akhlak bertujuan untuk melahirkan manusia yang memiliki
keutamaan (al-fadhilah). Berdasarkan tujuan ini, maka setiap saat, keadaan,
pelajaran, aktifitas, merupakan sarana pendidikan akhlak. Dan setiap pendidik
harus memelihara akhlak dan memperhatikan akhlak di atas segalagalanya.
Pendidikan agama berkaitan erat
dengan pendidikan akhlak, tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa pendidikan
akhlak dalam pengertian Islam adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
pendidikan agama. Sebab yang baik adalah yang dianggap baik oleh agama dan yang
buruk adalah apa yang dianggap buruk oleh agama. Sehingga nilai-nilai akhlak,
keutamaan akhlak dalam masyarakat Islam adalah akhlak dan keutamaan yang
diajarkan oleh agama.
C.
Hakikat Anak Didik
1.
Pengertian
Dalam pengertian umum, anak didik
adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang
yang menjalankan kegiatan pendidikan. Sedangkan dalam arti sempit anak didik
adalah anak (pribadi yang belum dewasa) yang di serahkan kepada tanggung jawab
pendidik.
Dalam bahasa Indonesia, makna siswa,
murid, pelajar dan peserta didik merupakan sinonim (persamaan), semuanya
bermakna anak yang sedang berguru (belajar dan bersekolah), anak yang swdang
memperoleh pendidikan dasar dari sutu lembaga pendidikan. Jadi dapat dikatakan
bahwa anak didik merupakan semua orang yang sedang belajar, baik pada lembaga
pendidikan secara formal maupun lembaga pendidikan non formal. Anak didik
adalah subjek utama dalam pendidikan. Dialah yang belajar setiap saat. Belajar
anak didik tidak mesti harus selalu berinteraksi dengan guru dalam proses
interaksi edukatif.
2.
Dasar-Dasar Kebutuhan Anak Untuk Memperoleh Pendidikan
Secara kodrati, anak memerlukan
pendidikan atau bimbingan dari orang dewasa. Dasar kodrati ini dapat dimengerti
dari kebutuhan-kebutuhan dasar yang dimiliki oleh setiap anak yang hidup di
dunia ini. Manusia itu untuk dapat menentukan status manusia sebagaimana
mestinya adalah harus mendapatkan pendidikan.
D. Pengaruh Pendidikan Agama Terhadap
Akhlak
Dalam Pendidikan Agama Islam
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar untuk mengembangkan
intelektualitas dalam arti bukan hanya meningkatkan kecerdasan saja, melainkan
juga mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia, yang mencakup aspek
keimanan, moral atau mental, prilaku dan sebagainya.
Pembinaan kepribadian atau jiwa utuh
hanya mungkin dibentuk melalui pengaruh lingkungan khususnya pendidikan.
Sasaran yang ditempuh atau dituju dalam pembentukan kepribadian ini adalah
kepribadian yang memiliki akhlak yang mulia dan tingkat kemulian akhlak erat
kaitannya dengan tingkat keimanan.
Dalam pembentukan akhlak siswa,
hendaknya setiap guru menyadari bahwa dalam pembentukan akhlak sangat
diperlukan pembinaan dan latihan-latihan akhlak pada siswa bukan hanya
diajarkan secara teoritis, tetapi harus diajarkan ke arah kehidupan praktis. Agama
sebagai unsur esensi dalam kepribadian manusia dapat memberi peranan positif
dalam perjalanan kehidupan manusia, selain kebenarannya masih dapat diyakini
secara mutlak.
Dalam hal pembentukan akhlak remaja,
pendidikan agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupannya.
Pendidikan agama berperan sebagai pengendali tingkah laku atau perbuatan yang
terlahir dari sebuah keinginan yang berdaran emosi. Jika ajaran agama sudah
terbiasa dijadikannya sebagai pedoman dalam kehidupannya sehari-hari dan sudah
ditanamkannya sejak kecil, maka tingkah lakunya akan lebih terkendali dalam
menghadapi segala keinginankeinginannya yang timbul.
E. Kerangka Berfikir
Berdasarkan kerangka teori yang
telah dikemukakan di atas, maka dapat memahami dengan jelas betapa pentingnya
pendidikan bagi kelangsungan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dengan begitu semua bisa tercerahkan serta bisa memberi pencerahan kepada
generasi penerus sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena pendidikan tidak hanya
menciptakan generasi yang cerdas secara intelektual saja, tapi juga generasi
yang mempunyai akhlakul karimah serta santun dalam
bersosialisasi dengan lingkungannya.
Pendidikan agama Islam adalah
bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan al-Quran terhadap anak-anak agar
terbentuk kepribadian muslim yang sempurna. Sedangkan lembaga adalah tempat
berlangsungnya proses bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan al-Qur'an yang
dilakukan oleh orang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia
berkpribadian muslim. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal
kemampuan dasar kepada anak didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai
pribadi, anggota masyarakat, warganegara dan umat manusia serta mempersiapkan
anak didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abrasy, Athiyyah, Muhammad, Dasar-dasar
Pokok Pendidikan Islam, Jakarta; PT. Bulan
Bintang, 1987
Ardani, Mohammad, Akhlak
Tasawuf, Jakarta; PT. Mitra Cahaya Utama, 2005
Hasbullah,
Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2005